GameReview Game

Tak Hanya Populer, 5 Game ini Juga Mampu Menyelamatkan Developernya dari Kebangkrutan

Sebagai penikmat game pernahkah kalian sedikit berfikir tentang nasib seseorang / sekelompok developer yang berjuang membangun game dan mengembangkanya supaya tidak tergeser dari pesaing pesaingnya.? Tak hanya hidup, Kepopuleran dan kesuksesan game juga sering terombang ambing di dalam ketatnya persaingan. Taukah kalian, Dari banyaknya game yang sudah beredar dan bahkan beberapa yang sudah mulai hilang pamornya terdapat beberapa game yang menjadi ” Penyelamat ”  bagi sang developer dari kebangkrutan yang hampir menimpanya.

Kita tau bahwa kesuksesan dalam dunia Game memang tidak didapat secara instan, Bahkan banyak developer besar yang mengalami kebangkrutan dalam melawan persaingan yang ada. Namun dari sekian banyak Dafunda Games  punya beberapa daftar Game Keren Yang Berhasil Selamatkan Developernya dari Kebangkrutan.

Crash Bandicoot

Developer Crash Bandicoot Dafunda Games

Siapa yang tidak kenal dengan game satu ini, Pertama muncul pada tahun 90an pastinya banyak gamer yang tidak asing dengan game ini. Awalnya Crash Bandicoot diproduksi oleh sebuah studio game kecil bernama Naughty Dog yang awalnya bernama Jam Software. Didirikan September 1984 oleh Andy Gavin dan Jason Robin awalnya studio kecil ini hanya mampu membuat game-game kecil untuk publisher yang sama kecilnya dengan mereka.

Game pertama yang Naughty Dog buat setelah berganti nama adalah Rings of Power untuk Sega Megadrive, namun sangat disayangkan game tersebut menuai respon negatif dan bahkan dianggap game yang buruk. Karena kegagalannya tersebut, mereka hampir saja bangkrut di fase awal pergantian nama baru mereka.

Namun Naughty Dog tak mau menyerah. Dan siapa sangka, di tengah nasib mereka yang berada diujung tanduk, mereka malah mendapatkan tawaran kerjasama untuk membuat 3 game dengan perusahaan raksasa Universal Interactive Studios. Game pertama yang mereka buat bersama adalah Way of The Warrior. Namun nampaknya Way of Warrior ib masih belumdapat merubah keadaan mereka, game tersebut menerima respon yang masih sama seperti game Rings of Power.

Hingga pada akhirnya Naughty Dog berambisi untuk membuat sebuah game dengan berkonsep platformer 3D yang di mana membuat pemain tidak perlu pusing lagi soal kamera. Game tersebut diberi nama “Sonic’s Ass Game”. Dari sinilah mereka memutuskan mengambil gameplay linear serta Bandicoot sebagai tokoh utama.

Dan dengan tekat mereka yang pantang menyerah, Crash Bandicoot berhasil terjual sebanyak 6,8 juta copy  dan dengan meledaknya penjualan dan ketenaran game ini secara otomatis mengangkat keadaan sang developer Naughty Dog.

Life is Strange

Dafunda developer Life Is Strange Before The Storm

Dontnod Games selaku developer game ini awalnya memulai karir mereka dengan membuat sebuah game bergenre action Sci-fi berjudul Remember Me, Suatu ketika Dontnod Games sedang menghadapi krisis finansial dan terancam bangkrut. Dengan budget yang dapat dibilang minim yang masih mereka miliki, mereka mencoba untuk bereksperimen membuat sebuah game dengan story driven ala Telltale Games dan akhirnya terciptalah game Life is Strange.

Game yang diketahui memiliki beberapa episode bertema remaja dan time-travel ini tak disangka mendapat respon positif dari para gamer. Bahkan tak tanggung tanggung game ini berhasil menerima penghargaan Best Story di berbagai acara penghargaan bergengsi. Berkat kesuksesan game Life is Strange karya mereka ini, Dontnod Games akhirnya dapat bernapas lega kembali karena dapat terhindar dari kebangkrutan yang hampir dialami.

Angry Birds

Dafunda Developer Angrybirds

Angry Birds dibuat oleh developer Rovio Entertaiment yang dulunya bekerjasama dengan perusahaan lain seperti Namco dan EA, Hingga pada suatu hari mereka bertekat untuk  memproduksi game mereka sendiri. Diawal 2009 Rovio Entertaiment berada di keadaan dimana mereka hampir bangkrut total, sehingga mereka berpikir untuk mencari konsep membuat satu game lagi yang sekiranya dapat sukses di pasaran. Setelah dipikirkan beberapa waktu ahirnya dipilihlah konsep yang terdengar luas biasa dari Jaakoo Lisalo yang mengusulkan ide untuk membuat game bertemakan burung bulat kartun yang menabrak blok warna-warni.

Spyro the Dragon

Dafunda Dragon

Game Spyro the Dragon dibuat oleh perusahaan game bernama Xtreme Games. Mulanya Xtreme Games mengawali karirnya sebagai developer game dengan membuat game tiruan dari Doom untuk console Panasonic 3DO. Alasan yang memperkuat hal tersebut adalah karena developer-kit 3DO memang tergolong murah dan Doom juga menjadi game populer pada saat itu. Namun karena kurangnya kepopuleran Panasonic 3DO membuat game tiruan yang mereka buat tersebut juga tidak laku banyak.

Pada ahirnya Xtreme Games memutuskan untuk beralih ke console Sony Playstation dengan harapan akan mendapat keuntungan besar. Namun nampaknya nasib baik belum menghampiri mereka, lagi-lagi game yang mereka buat untuk platform Playstation,  masih tak sukses dari segi penjualan meskipun mendapatkan berbagai review positif.

Ahirnya Xtreme Games memutuskan untuk membuat game platformer collectathon seperti Banjo and Kazooi tapi mereka menggunakan seekor naga sebagai karakter utama, game tersebut mereka beri nama Spyro the Dragon dan berhasil meraih kesuksesan.

Pada saat itu juga mereka mengabil keputusan untuk mengganti nama Xtreme Games menjadi Imsomniac Games. Berkat Spyro the Dragon beserta dua sekuelnya, Imsomniac Games kini mampu bersaing dengan Naughty Dog untuk menjadi developer andalan dari Sony.

Nier Automata

developer Dafunda Nier

Platinum Games pernah bereada pada masa masa suram ketika pada krisis finansial Microsoft akhirnya memutuskan untuk  membatalkan kerjasama game mereka, calebound. Sebelumnya Platinum Games pernah merilis game game yang mendapatkan review positif dari pemainya seperti BayonettaVanquishWonderful 101, dan lain-lain.

Namun tidak disangka dari banyaknya review yang mereka dapat, penjualan dari game game mereka berbanding jauh. Padahal game Bayonetta 2 yang merupakan salah satu sekual terbaik diwaktu itu.

Setelah perjuangan keras dan jatuh bangun yang mereka alami kini telah berbuah manis. Yoko Taro selaku game director & writer yang telah membuat game Nier Automata. Dan juga Hideki Kamiya selaku petinggi Platinum Games mengucapkan terimakasih sebesar-besarnya kepada Yoko Taro setelah Nier Automata berhasil terjual sebanyak 1,5 juta copy secara digital dan secara otomatis nilai tersebut telah mengangkat Platinum Games dari keterpurukan.

Baca juga:  Masako Wakamiya, Nenek Berumur 80 Tahun Dinobatkan Menjadi Developer Aplikasi Tertua Di Dunia

Related Posts

Leave Comment